Sabtu, 07 Mei 2011

Pengembangan Bahan Ajar TIK


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Puskur Diknas (2004) menyatakan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di sekolah. Pembelejaran TIK saat ini masih cenderung menggunakan pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan pemberian LKS (Lembar Kerja Siswa) yang memeiliki cakupan materi yang kurang mengarah pada Kompetensi dasar.  Pada pembelajaran TIK sumber belajar atau bahan ajar masih belum maksimal dan perlu untuk dikembangkan.
Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga profesional. Bahan ajar merupakan salah satu lingkup penting yang berfungsi sebagai wahana belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sebagai bagian dari sumber belajar, bahan ajar memiliki peran penting dalam perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran.
Bahan ajar yang dikembangkan sendiri harus disesuaikan dengan karakteristik sasaran yang mencakup lingkungan sosial, budaya, geografis, tahapan perkembangan peserta didik, kemampuan awal, minat, latar belakang keluarga dan lain-lain. Oleh karena itu pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Kesulitan tersebut dapat saja terjadi karena materi tersebut abstrak, rumit, asing, dan sebagainya.
Nurhadi (2009:1) menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan sesuai dengan kurikulum, maka seorang guru harus dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan harus ditemukan strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif di kelas, yang lebih memberdayakan siswa. Hal tersebut berarti bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dibutuhkan strategi pembelajaran yang efektif di kelas. Sehubungan dengan pentingnya strategi yang harus digunakan oleh guru dalam bahan ajar TIK, maka penelitian kami melakukan penelitian pengembangan bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar cetak berupa modul sebab bahan ajar ini menawarkan banyak kemudahan bagi pembacanya.
Modul merupakan suatu unit program pembelajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar. Dengan kata lain, modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Modul berisi progam pembelajaran pada bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah (Punadji dan Efendi, 1990:9). Melalui pokok bahasan dapat dipilih dan disusun secara sistematis dan berkesinambungan. Kesinambungan yang tersaji dalam modul akan memudahkan siswa dalam belajar dan berfikir.
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 2 Ponorogo, didapatkan bahwa pembelajaran TIK, masih menggunakan pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan pemberian LKS (Lembar Kerja Siswa). Di sekolah ini motivasi belajar siswa juga masih tergolong rendah karena kurangnya sumber belajar maupun bahan ajar yang digunakan, kurangnya variasi dalam metode pembelajaran yang diberikan oleh guru. Jumlah tenaga pendidik yang terbatas dan lebih banyak  jumlah siswa menjadi masalah dimana guru sangat sulit untuk mengatur proses belajar siswa di kelas.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan serta permasalahan yang ada, SMA Negeri 2 Ponorogo belum menggunakan bahan ajar cetak berupa modul sebagai media pembelajaran. Dengan demikian pengembang bermaksud mengembangkan bahan ajar cetak berupa modul Mata Pelajaran TIK Kelas XI Semester 2 Kompetensi Dasar Microsoft Office untuk siswa SMA Negeri 2 Ponorogo supaya mempermudah siswa dalam pemahaman materi.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut
1.      Bagaimana bentuk pengembangan modul TIK Kelas XI Semester 2 Kompetensi Dasar Microsoft Office untuk siswa SMA Negeri 2 Ponorogo?
2.      Bagaimana isi pengembangan modul TIK Kelas XI Semester 2 Kompetensi Dasar Microsoft Office untuk siswa SMA Negeri 2 Ponorogo?
3.      Apakah modul yang dikembangkan sesuai atau layak berdasarkan hasil validasi untuk digunakan dalam pembelajaran TIK Kelas XI Semester 2 Kompetensi Dasar Microsoft Office untuk siswa SMA Negeri 2 Ponorogo?

C.    Spesifikasi Produk yang Diharapkan
           Produk yang diharapkan dari hasil pengembangan ini adalah bahan ajar cetak dalam bentuk  modul yang tersaji secara visual. Dalam pengembangan modul lebih memperhatikan susunan tampilan, bahasa yang mudah dipahami, menguji pemahaman, stimulan, kemudahan dibaca, dan materi intruksiaonal. 
           Spesifikasi produk dalam pengembangan ini sebagai berikut.
1.      Modul yang dikembangkan berisikan (menyajikan) materi TIK Kelas XI Semester 2 Kompetensi Dasar Microsoft Office. Untuk memperjelas materi didukung dengan tulisan yang berwarna dan menarik, gambar, dan contoh konkret supaya menambah kemenarikan isinya dan mengurangi kejenuhan pada saat proses belajar.
2.      Modul pemebelajaran TIK Kelas XI Semester 2 Kompetensi Dasar Microsoft Office dapat digunakan sebagai media pemebelajaran yang sangat praktis dan mudah untuk dibawa, pembelajaran bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
3.      Modul terdiri dari tiga bagian, bagian awal, isi, dan bagian akhir.

D.    Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Adapun pentingnya penelitian dan pengembangan bahan ajar TIK Kelas XI Semester 2 Kompetensi Dasar Microsoft Office adalah sebagai berikut:
a.       Bagi SMA Negeri 2 Ponorogo
Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik serta sebagai  media pembelajaran yang dapat digunakan secara maksimal di sekolah.
b.      Bagi Guru mata pelajaran TIK SMA Negeri 2 Ponorogo
Modul ini diharapkan dapat memberikan alternatif model baru dalam penyusunan bahan ajar yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran TIK di SMA.
c.       Bagi siswa SMA Negeri 2 Ponorogo
Membantu siswa dalam memperoleh alternatif  bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh dan sebagai sumber belajar baru untuk memberikan motivasi dalam kegiatan belajar.
d.      Bagi pengembang
Dapat dijadikan sebagai sarana mengasah dan mendalami keterampilan dalam menciptakan sebuah pengembangan yang baru dan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan bahan ajar yang lebih kreatif.

E.     Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
1.      Asumsi Penelitian dan Pengembangan
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
a.       Pengembangan bahan ajar cetak ini dapat memberikan pembelajan yang lebih bervariasi, menarik, dan mudah dipahami oleh siswa.
b.      Pemanfaatan bahan ajar cetak ini dapat meningkatkan hasil kegiatan belajar karena materi yang disajikan secara variatif dan menarik karena dalam penyajiannya terdapat gambar, contoh-contoh, dan tulisan yang bervariasi dan berwarna.
2.      Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan bahan ajar ini mempunyai beberapa keterbatasan. Adapun masing-masing keterbatasan pengembangan diuraikan sebagai berikut.
a.    Keterbatasan yang berkaitan dengan sasaran uji coba dan pengembangan ruang lingkup pengembangan ini terbatas pada pengembangan bahan ajar TIK untuk kelas XI SMA semester 2 SMA Negeri 2 Ponorogo. Penentuan kelas XI semester 2 dilakukan berdasarkan Kompetensi Dasar Microsoft Office.
b.    Uji coba dalam pengembangan bahan ajar ini terbatas pada uji ahli materi, ahli media, dan audiens atau siswa kelas XI SMA. Uji ahli media dilakukan oleh dosen Universitas Negeri Malang. Uji ahli materi dilakukan oleh guru SMA Negeri 2 Ponorogo. Uji audiens atau siswa dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ponorogo.

F.      Definisi Istilah
       Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002).
1.    Pengembangan adalah proses pengadaan atau pembuatan sesuatu dengan maksud untuk menghasilkan produk yang berguna dalam pembelajaran di kelas maupun bagi masyarakat luas.
2.    Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3.    Pengembangan bahan ajar adalah sebuah proses untuk menghasilkan sebuah produk bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
4.    Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Selasa, 25 Januari 2011

Sampai Saat Ini

6 SEMESTER.....
ya... kurang lebih 2 setangh tahun aku belajar di kota yang keras ini. tak sedikit pelajaran yang aku dpt dari perjalananku mencari pengalaman untuk q mendapatkan masa depanku. Susah, senang, duka, bahagia adalh motivasiku untuk tetap tegar meniti roda kehidupan. walaupun aku kadang merasa lemah dan terjatuh. jika orang berkata dunia ini kejam menurutku itu tidak tepat, di dunia ini kita dihadapkan pada yang namanya pilihan. jika kita merasa kecil dan takut justru kita akan kalah dan tertindas. Tak perlu merasa takut dan tersingkir berdiri tegap dan melangkah kedepan kunci agar kita sukses.

Sabtu, 11 Desember 2010

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA
      
PORTOFOLIO
Untuk memenuhi tugas matakuliah
 Pengembangan Media 3 Dimensi
yang dibina oleh Prof. Dr. Mohammad Efendi, M.Pd M.Kes

 Oleh
Widyatama Cahya C (108121409925)
OFF A




UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
November 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah            : SMA Negeri 2 Nganjuk
Mata Pelajaran        : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester        : X/I
Alokasi Waktu        : 4 × 45 menit
Standar Kompetensi    : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
Kompetensi Dasar    : 4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif
Indikator            :
1.    Mampu memahami pengertian dan karakteristik/ciri karangan deskriptif
2.    Mampu menentukan objek/topik pengamatan (observasi) sebagai bahan penulisan karangan deskriptif
3.    Mampu mengadakan pengamatan (observasi) berdasarkan objek/topik yang dipilih
4.    Mampu membuat kerangka karangan deskriptif berdasarkan hasil pengamatan (observasi)
5.    Mampu mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan deskriptif

I.    Tujuan Pembelajaran
1.    Siswa mampu memahami pengertian dan karakteristik/ciri karangan deskriptif
2.    Siswa mampu menentukan objek/topik pengamatan (observasi) sebagai dasar bahan penulisan karangan deskriptif
3.    Siswa mampu mengadakan pengamatan (observasi) berdasarkan objek/topik yang dipilih
4.    Siswa mampu membuat kerangka karangan deskriptif berdasarkan hasil pengamatan (observasi)
5.    Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan deskriptif yang baik

II.    Materi Pembelajaran
Memahami Karakteristik/Ciri Karangan Deskriptif
        Karangan deskriptif adalah karangan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskriptif bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan. Karangan deskriptif mempunyai ciri-ciri yag khas, yaitu sebagai berikut :
1.    Dalam karangan deskriptif, hal-hal yang menyentuh pancaindra (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, atau perabaan).
2.    Ciri-ciri yang kedua adalah penyajian urutan ruang. Penggambaran atau pelukisan berupa perincian disusun secara berurutan.
3.    Ciri-ciri deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat dengan mengamati bentuk, warna, dan keadaan objek secara detail/terperinci menurut penangkapan si penulis.
…Seorang gadis berpakaian hitam…
…Tiga lelaki tanpa alas kaki…
4.    Dalam paragraph deskripsi, unsure perasaan lebih tajam daripada pikiran.
…bersama terpaan angin yang lembut…

Objek/Topik yang Dapat Dijadikan Pengamatan
        Karangan deskripsi hakikatnya adalah suatu pelukisan atau penggambaran suatu hal. Berikut adalah contoh objek/topik yang tepat dijadikan pengamatan sebagai dasar bahan penulisan karangan deskriptif.
1.    Suasana senja di Pantai Kuta
2.    Pesona Danau Toba
3.    Indahnya bulan purnama
4.    Kumuhnya pasar tradisional
5.    Kemacetan lalu lintas dsb
Prosedur Pengamatan
 Menulis karangan deskripsi berdasarkan pengamatan (observasi).
1.      Pilihlah objek yang akan kalian amati!
2.      Pergilah ke luar kelas untuk mengamati objek tersebut!
3.      Catatlah hasil pengamatanmu terhadap objek tersebut ke dalam secarik kertas.
4.      Jadikan hasil pengamatanmu tersebut sebagai dasar pembuatan kerangka karangan.
5.      Mulailah untuk membuat kerangka karangan deskriptif!

Menyusun Kerangka Karangan Deskriptif
Kerangka karangan deskriptif terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi atau tubuh karangan, dan penutup. Bagian pendahuluan biasanya memperkenalkan apa yang akan digambarkan atau dilukiskan (topik). Isi atau tubuh karangan menjelaskan lebih lanjut mengenai topik yang digambarkan. Pada bagian ini penulis berusaha menggambarkan sedetail-detailnya supaya informasi yang disajikan menjadi jelas bagi pembaca. Bagian penutup biasanya berupa penegasan mengenai sesuatu yang digambarkan.

III.    Metode Pembelajaran
1.    Ceramah
2.    Tanya Jawab
3.    Inkuiri
4.    Diskusi
5.    Penugasan

IV.    Langkah-Langkah Pembelajaran

No    Kegiatan    Alokasi Waktu    Metode     
1.    Pertemuan awal
a)    Kegiatan awal
1.    Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka
2.    Guru mengisi daftar hadir siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
3.    Guru melaksanakan apersepsi dengan bertanya pada siswa, misalnya :
a.    Apa yang kalian ketahui tentang karangan deskripsi?
b.    Pernahkah kalian melihat suatu hal atau peristiwa yang menarik kemudian kalian mendeskrip-sikan suatu hal atau peristiwa tersebut?

b)    Kegiatan inti
1.    Siswa ditunjukkan contoh-contoh paragraf deskriptif dengan objek yang berbeda-beda
2.    Siswa berdiskusi untuk merumuskan pengertian dan karakteristik paragraf deskriptif
3.    Siswa menginventaris objek-objek observasi yang akan dideskripsikan dengan saling bertukar pendapat
4.    Siswa menetapkan objek deskripsi dan mengobservasinya secara tepat dan cermat

c)    Kegiatan penutup
1.    Siswa menanyakan kesulitan-kesulitan pada pembelajaran hari ini
2.    Siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini
3.    Guru memberi tindak lanjut dengan menyuruh siswa untuk meneruskan pengamatan di luar jam sekolah
4.    Guru menutup pembelajaran hari ini dengan salam penutup
    10 menit

























70 menit






















10 menit    Ceramah








Tanya jawab

















Ceramah




Diskusi




Penugasan





Inkuiri





Tanya jawab




Inkuiri



Penugasan




Ceramah
     
2.    Pertemuan kedua
a)    Kegiatan awal
1.    Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka
2.    Guru mengisi daftar siswa kemudian langsung mengkondisikan siswa untuk siap belajar
3.    Guru menanyakan hasil pengamatan yang telah dilakukan siswa sebagai bahan penulisan karangan deskripsi selanjutnya

b)    Kegiatan inti
1.    Siswa mulai menyusun kerangka karangan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
2.    Siswa mengembangkan kerangka karangan tersebut ke dalam bentuk paragraf-paragraf karangan deskriptif dengan struktur dan pilihan kata yang baik
3.    Siswa menuliskan kembali secara rapi dan runtut karangan deskriptif yang telah terkonsep

c)    Kegiatan penutup
1.    Siswa mengumpulkan karangam deskriptif tersebut ke meja guru untuk dinilai
2.    Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup yang bisa dipetik dari pembelajaran hari ini
3.    Guru menutup pembelajaran hari ini dengan salam penutup    10 menit
















70 menit





















10 menit  

Ceramah







Tanya jawab







Penugasan





Penugasan







Penugasan






Penugasan




Refleksi



Ceramah    

V.    Alat dan Sumber
Alat        : LCD proyektor
Sumber        : Lingkungan yang diobservasi
Buku panduan observasi
Buku teks bahasa Indonesia untuk SMA kelas X semester I
Contoh teks karangan deskriptif

VI.    Penilaian
1.    Teknik        : Tes unjuk kerja
2.    Bentuk        : Uji petik kerja prosedur dan produk
3.    Instrumen        :

1.    Berdasarkan teks karangan deskriptif yang disajikan, diskusikanlah pengertian dan karakteristik karangan deskriptif!
2.    Setelah kalian memahami dan mengetahui pegertian serta karakteristik karangan deskriptif. Mulailah untuk menentukan objek/topik observasi sebagai dasar bahan penulisan karangan deskriptif!
3.    Lakukanlah pengamatan (observasi) berdasarkan objek/topik yang telah kalian tetapkan dengan prosedur pengamatan yang baik!
4.    Buatlah kerangka karangan deskripsi berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh!
5.    Kembangkanlah kerangka karangan tersebut menjadi sebuah karangan deskripsi yang baik!

RUBRIK PENILAIAN MENULIS

NAMA            :
KELAS/NO. ABSEN            :
TANGGAL PENILAIAN        :
KOMPETENSI DASAR        :  Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif 


ASPEK    KRITERIA    SKOR     


Isi
(15 -30)    Topik /objek jelas, deskripsi mendetail/rinci dan tuntas/utuh, memberi gambaran/citraan secara jelas, ada asosiasi/ analogi/komparasi dengan objek sejenis    25 - 30     
    Topik /objek jelas, deskripsi kurang mendetail/ rinci dan kurang tuntas/ utuh, kurang memberi gambaran/citraan secara jelas, ada asosiasi/ analogi/komparasi dengan objek sejenis       20 - 24     
     Topik /objek jelas, deskripsi secara dangkal/ umum dan hanya sebagian, tidak memberi gambaran/citraan secara jelas, tidak ada asosiasi/ analogi/ komparasi dengan objek sejenis    15 - 19     
Organisasi
Gagasan
(10-20)    Berpola: ada pendahuluan, isi, penutup, gagasan dibatasi dalam BAB-BAB paragraph         16 - 20     
    Ada pendahuluan, isi, tetapi tidak ada penutup, ada paragraf berisi dua gagasan utama        13 - 15     
     Karangan tidak diorganisasi sama sekali, tidak jelas pendahuluan, isi, penutup      10 - 12     



Bahasa
(15-30)    Paragraf kohesif dan koheren, kalimat efektif dan komunikatif, struktur kalimat baku, diksi tepat dan variatif, makna tidak ambigu,  penerapan konjungsi secara tepat    27 - 30     
    Ada beberapa paragraf tidak kohesif, ada kalimat yang tidak efektif dan ambigu, diksi ada yang salah konteks, pemakaian konjungsi ada yang keliru    21 - 26     
     Banyak paragraf tidak kohesif, banyak kalimat yang tidak efektif dan ambigu, diksi banyak yang salah konteks, pemakaian konjungsi banyak yang keliru    17 - 20     
     Paragraf tidak padu, kalimat tidak efektif, sebagian besar struktur kalimat yang salah, diksi sangat terbatas dan banyak salah konteks, penerapan konjungsi tidak tepat.    15 - 16     


Mekanik
(8-20)    Tidak ada kesalahan ejaan sama sekali, bila ditulis tangan terlihat rapi dan jelas terbaca, tidak ada salah ketik, pemilihan jenis dan ukuran huruf sesuai, margin sangat pas     17 - 20     
    Ada beberapa kesalahan ejaan, tulisan tangan rapi, ada beberapa salah ketik, penentuan jenis, ukuran huruf, margin pas    13 - 16     
     Cukup banyak kesalahan ejaan dan salah ketik. Tulisan tangan kurang rapi. Jenis, ukuran huruf dan margin tidak konsisten    10 - 12     
     Mengabaikan ejaan, tulisan tangan sangat tidak rapi, banyak sekali salah ketik, penentuan jenis, ukuran huruf, dan margin semaunya sendiri    8 - 9     
JUMLAH         100    






Malang, 5 Desember 2010
Mengetahui,
Kepala                Guru Mata Pelajaran


  
Drs. Sunaryo, MM                Widyatama Cahya, S.Pd
NIP. 131 572 816                NIP. 108121409925










LAMPIRAN
Bacalah dua kutipan di bawah ini!

Kutipan I
Topik : Suasana malam
    Malam itu, indah sekali. Di langit, bintang-bintang berkelip-ke­lip meman­carkan cahaya. Hawa din­gin menusuk kulit. Sesekali terden­gar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berembus pelan dan tenang.



















Kutipan II
Topik : Sebuah ruangan
Kamar itu, menurut pengli­hatan saya, sangatlah besar dan ba­gus. Sebuah tepat tidur besi besar dengan kasur, ban­tal, guling, dan kelambu yang serba putih, be­renda dan berbunga putih, berada di kamar mepet dinding sebelah utara. Ke­mu­dian, satu cermin oval besar tergan­tung di dinding selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar ter­buat dari kayu jati. Lemari kokoh itu te­pat berada di samping pintu kamar.



























2  
Menulis
Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)  

Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif  

1. Mampu menentukan objek dalam observasi

2. Mampu membuat kerangka karangan deskriptif berdasarkan objek yang diamati

3. Mampu menyusun sebuah karangan deskriptif berdasarkan kerangka yang telah dibuat
  

1. Objek observasi



2. Kerangka karangan deskriptif






3. Karangan deskriptif

  

·    Konstruktivisme
·    Diskusi kelokmpok
  

1. Kegiatan Pendahuluan
a.    Salam
b.    Mengisi presensi
c.    Melaksanakan apersepsi dengan tanya jawab tentang paragraf deskriptif

2. Kegiatan Inti
a.    Siswa secara berkelompok melakukan observasi terhadap objek yang ditentukan
b.    Siswa menulis kerangka karangan berdasarkan objek yang diamati
c.    Siswa menulis karangan deskriptif berdasarkan kerangka yang telah dibuat

3. Kegiatan Penutup
a.  Siswa memperoleh gambaran tentang karangan deskriptif
b. Salam penutup
  

Buku panduan  observasi, lingkungan yang diobservasi  

Portofolio  

Lembar observasi